Monday, June 27, 2011

TUGAS JARKOM KE 2

1. MENGATUR WIRELESS CHANNEL

Langkah 1 : Menggunakan jendela browser akses linksys GUI
Dari jendela topology, klik Host untuk membuka jendela browser

Ketik URL http://192.168.1.1


Gunakan password default admin dan kosongkan username

 Langkah 2 : mengatur Wireless Channel
Klik tab Wireless pada halaman konfigurasi
Ubah Radio Band ke : Standard
Atur Standard Channel ke : 6
Klik Save Setting jika sudah selesai


Setelah semuanya selesai, kemudian klik tombol Check untuk memeriksa apakah berhasil atau tidak



2. SETTING SSID PADA SEBUAG ACCESS POINT

Langkah 1 : Menggunakan jendela browser akses linksys GUI
Dari jendela topology, klik Host untuk membuka jendela browser

Ketik URL http://192.168.1.1


Gunakan password default admin dan kosongkan username

 
Langkah 2 : Menggunakan Linksys GUI untuk mengatur SSID
Klik tab Wireless pada halaman konfigurasi
Ubah default SSID ke academy
Klik Save Setting jika sudah selesai



Setelah semuanya selesai, kemudian klik tombol Check untuk memeriksa apakah berhasil atau tidak

Friday, June 17, 2011

Jepang ciptakan kereta terbang


Yusuke Sugahara, peneliti dari Tuhoku University, Jepang membuat prototipe kereta terbang pertama di dunia. Ia merancang sebuah lokomotif serupa pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan super cepat. Teknologi ini diklaim selangkah lebih maju dibanding kereta cepat Maglev, yang mengambang akibat memanfaatkan gaya magnet.

Penampilan prototipe kereta terbang buatan Yusuke tak ubahnya seperti pesawat. Lokomotif itu dilengkapi baling-baling dan dua sayap. Teknologi serupa pesawat itulah yang mampu mengangkat badan lokomotif sedikit di atas tanah dengan kecepatan super.

Memang konsep kereta terbang bukan yang pertama kali di perkenalkan di dunia. Sebelumnya ada kerete Maglev (Jerman) yang memanfaatkan elektromagnet kuat. Kini Maglev mampu bergerak dengan kecepatan 360 kilometer perjam.

Urusan kereta cepat kini Jepang memiliki kereta berkecepatan peluru, Hayabusa . Kereta ini mampu melakukan perjalanan kilat secepat kecepatan peluru. Perjalanan sejauh 675 kilometer bisa ditempuh dalam tempo 3 jam 10 menit.

Seperti yang dikutip dari luckynews.co.tv, tempointeraktif.com, & ketok.com, prototipe kereta terbang buatan Yusuke ini yang digadang-gadang sebagai teknologi masa depan. Meski perlu perbaikan di sana-sini, para ilmuwan Jepang bertekad membuat teknologi baru pengganti kereta peluru yang jauh lebih efisien dan cepat.
by blogrizu
sumber: megindo/animonster

Layanan berbagi sepeda Docomo diperbaharui

Operator layanan seluler Jepang NTT Docomo mengumumkan pembaharuan untuk layanan berbagi sepeda mereka, yang disebut Interstreet, pada pameran Wireless Japan baru-baru ini yang diadakan minggu ini di Tokyo.



Awal tahun ini perusahaan tersebut bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Pedal, untuk layanan percobaan dimana masyarakat bisa mencari dan menyewa sepeda dari ponsel mereka. Pembaharuan baru tersebut mencakup aplikasi yang dirancang khusus untuk para pengguna Android dan beberapa stasiun terkait baru yang memungkinkan beberapa metode pembayaran yang berbeda dan sepeda-sepeda yang dilengkapi dengan pelacakan GPS.


Untuk menyewa sepeda, para penggunanya menyentuh Osaifu Keitai (telepon dompet) mereka yang mengaktifkan ponsel ke pad sensor pada mesin dan mendaftarkan nomor telepon mereka dan alamat email pada layar touchscreen. Sebuah email konfirmasi lalu secara otomatis dikirim ke ponsel yang kemudian penggunanya sentuhkan ke mekanisme penguncian. Kuncinya secara otomatis terbuka dan pengendara sepeda kemudian dapat mengambil sepedanya, waktunya didaftar oleh layanan dan pada telepon penggunanya. Mereka tanpa telepon Felica dapat menggunakan salah satu kartu kredit atau sistem pembayaran emoney lain.


Sepeda-sepeda tersebut memiliki dudukan untuk ponsel Android yang terpasang pada tungkai pegangan untuk memanfaatkan aplikasi gratis yang dirancang khusus untuk layanan tersebut, COSOADO. Aplikasi ini memberikan penggunanya informasi peta, menyoroti atraksi dan toko-toko setempat, menunjukkan berbagai rute dan menggunakan GPS untuk melacak di mana dan sejauh mana pengendara sepeda mengayuh. Aplikasi ini juga dapat menampilkan informasi kesehatan seperti berapa banyak kalori yang terbakar selama mengayuh dan rute yang diambil.


Seperti yang dikutip dari www.japantrends.com, setelah selesai mengendarai, sepeda-sepeda tersebut dapat ditinggalkan di salah satu stasiun sepeda lain di sekitar daerah itu, yang berarti perjalanan searah juga memungkinkan. Para pengguna kemudian dibebankan biaya secara otomatis, melalui emoney dari telepon mereka yang terdaftar, berdasarkan berapa lama mereka telah menggunakan sepeda.

sumber: megindo/animonster